BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar
Belakang
Perkembangan adalah perubahan yang
sistematis, progresif, dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir
hingga akhir hayatnya. Sedangkan
tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam
rentang kehidupan individu, apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan
membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntasakan tugas berikutnya,
sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri
individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan
kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.
- Rumusan
Masalah
- Apa-apa
saja tahap-tahap perkembangan?
- Bagaimana
yang dimaksud kriteria perkembangan?
- Apa
saja tugas perkembangan?
- Tujuan
- Untuk
mengetahui tahap-tahap perkembangan
- Untuk
mengetahui kriteria perkembangan
- Untuk
lebih memahami tugas-tugas perkembangan dalam pendidikan
BAB
II
PEMBAHASAN
TAHAP-TAHAP
DAN TUGAS PERKEMBANGAN
A. Tahap-tahap Perkembangan
Perkembangan adalah perubahan yang
sistematis, progresif, dan dan kesinambungan dalam diri individu sejak lahir
hingga akhir hayatnya. Perubahan itu dijalani oleh anak manusia khususnya sejak
lahir hingga mencapai tingkat kematangan dan kedewasaan.[1]
Pendapat-pendapat mengenai penahapan
yang bermacam-macam itu secara garis besar dapat digolongkan menjadi tiga
golongan, yaitu :
a. Tahap Perkembangan Berdasarkan Biologis
1. Pendapat Aristoteles
Aristoteles menggambarkan perkembangan
anak sejak lahir sampai dewasa itu dalam tiga tahap yang masing-masing lamanya
tujuh tahun.
ü Tahap I
: dari 0;0 sampai 7;0: masa anak kecil atau masa bermain.
ü Tahap II :
dari 0;7 samapai 14;0: masa anak, masa belajar atau masa sekolah rendah.
ü Tahap III : dari 14;0 sampai 21;0: masa remaja atau pubertas; masa
peralihan dari anak menjadi dewasa.
Penahapan ini berdasarkan atas
gejala dalam perkembangan jasmani. Hal ini mudah ditunjukkan antara tahap I dan
tahap II dibatasi oleh pergantian gigi, antara tahap II dan tahap III titandai
oleh mulai berfungsinya perlengkapan kelamin (misalnya kelenjar).[2]
2. Maria Montessori, membagi
tingkat-tingkat perkembangan anak dengan berazas pokok pada azas kebutuhan
fital (masa Peka) dan azas kesinukan sendiri.
ü Periode I, umur 0-7 tahun, yaitu periode
penangkapan dan pengenalan dunia luar dan panca indera.
ü Periode II, umur 7-12 tahun, periode
abstrak dimana anak mulai menilai perbuatan manusia atas dasar baik dan
burukdan mulai timbulnya insane kamil.
ü Periode III, 12-18 tahun, yaitu periode
penemuan diri dan kepekaan social.
ü Periode IV, umur 18 tahun keatas yaitu
periode pendidikan perguruan tinggi.[3]
b. Tahap Perkembangan Berdasarkan Didaktis
1. Pendapat Comenius
Dipandang dari
segi pendidikan, pendidikan yang lengkap berlangsung dalam empat jenjang yaitu:
ü Sekolah ibu (scola materna), untuk
anak-anak 0-6 tahun
ü Sekolah bahasa ibu (scola vernaculan)
untuk anak-anak usia 6-12 tahun
ü Sekolah latin (scola latina) untuk
remaja usia 12-18 tahun
ü Akademi(academica) untuk pemuda-pemudi
uisia 18-24 tahun.
Pada setiap
tersebut harus diberikan bahan pengajaran yang sesuai dengan perkembangan anak
didik dan harus dipergunakan metode penyampaian yang sesuai dengan
perkembangannya.
2. Pendapat Rosseau
ü Tahap I :
0,0 sampai 2,0 tahun, usia asuhan.
ü Tahap II :2,0
sampai 12,0 masa pendidikan jasmani dan panca indera.
ü Tahap III :12,0 sampai 15,0 periode pendidikan akal
ü Tahap IV :15,0
samapi 20,0 periode pendidikan watak dan pendidikan agama.[4]
c. Tahap Perkembangan Berdasarkan
Psikologis
Ahli-ahli yang mengikuti pendapat ini
menyatakan bahwa apabila orang berbicara menggunakan hal-hal psikologis sebagai
landasan. Kelompok ahli ini, yang dirintis oleh Kroh, mencari
pengalaman-pengalaman psikologis mana yang khas bagi individu pada umumnya,
yang dapat digunakan sebagai masa perpindahan dari fase satu ke fase lain dalam
perkembangannya. Kelompok ini beranggapan bahwa dalam perkembangannya, pada
umumnya individu mengalami masa-masa kegoncangan.
Pada umumnya, selama perkembangannya
individu mengalami masa kegoncangan dua kali, yaitu: yang pertama kira-kira
pada tahun ketiga atau keempat, dan yang ke dua pada permulaan masa pubertas.
Berdasarkan atas kedua masa kegoncangan
itu, perkembangan individu dapat digambarkan melewati tiga periode, yaitu:
1. Dari lahir sampai masa kegoncangan
pertama, yang biasanya disebut masa kanak-kanak.
2. Dari masa kegoncangan pertama sampai
masa kegoncangan kedua, biasanya disebut masa keserasian bersekolah.
3. Dari masa kegoncangan kedua sampai akhir
masa remaja, yang biasanya disebut masa kematangan. Umur berapa tepatnya masa
remaja tidak dapat dikatakan dengan pasti, tetapi umumnya dapat diterima
sebagai ancar-ancar pada umur 21,0 tahun.[5]
B. KRITERIA PENAHAPAN PERKEMBANGAN
a. Masa Usia Prasekolah
1. Masa Vital
Pada
masa ini, individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai
hal dalam dunianya. Untuk masa belajar, Freud menamakan tahun pertama dalam
kehidupan individu sebagai masa oral(oral), karena mulut dipandang sebagai
sumber kenikmatan atau ketudaknikmatan.
Pada
tahun kedua anak telah belajar berjalan, dengan mulai berjalan anak akan mulai
menguasai ruang. Pada tahun kedua ini umumnya terjadi pembiasaan kebersihan
(kesehatan).
2. Masa Estetik
Pada masa ini
dianggap sebagai masa keindahan. Kata estetik disini dalam arti bahwa
perkembangan anak terutama adalah fungsi pancainderanya. Pada masa ini
Montessori menciptakan bermacam-macam alat permainan untuk melatih panca
indera.
b. Masa Usia Sekolah Dasar
Masa ini dipenci
menjadi dua fase, yaitu:
1. Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar,
kira-kira 6 atau 7 tahun samapi umur 9 atau 10 tahun. Bebrapa sifat anak pada
masa ini antara lain seperti berikut.
a. Adanya hubungan positif yang tinggi
antara keadaan jasmani dengan prestasi.
b. Sikap tunduk kepada peraturan permainan
yang tradisional.
c. Adanya kecenderungan memuji diri
sendiri.
d. Suka membanding-bandingkan dirinya
dengan anak yang lain.
2. Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar,
kira-kira umur 9 atau 120 samapai 12 atau 13 tahun. Beberapa sifat khas anak
pada masa ini ialah :
a. Adanya minat terhadap kehidupan praktis
sehari-hari yang konkret.
b. Amat realistic, ingin mengetahui, ingin
belajar. Mengikuti teori faktor ditafsirkan sebagai mula menonjolnya
faktor-faktor (bakat-bakat khusus).
c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat
kepada hal-hal khusus, yang oleh para ahli
d. Sampai kira-kira umur 11 tahun anak
membutuhkan guru atau orang dewasa untuk menyelesaikan tugas dan keinginannya.
e. Anak-anak pada usia ini gemar mebentuk
kelompok sebaya biasanya untuk bermain bersama.
c. Masa Usia Sekolah Menengah
1. Masa praremaja (remaja awal)
Masa
ininditandai oleh sifat-sifat negative pada remaja sehingga seringkali masa ini
disebut masa negative dengan gejalanya seperti tidak tenang, kurang suka
bekerja, pesimistik dan sebagainya.
2. Masa remaja (remaja madya)
Pada
masa ini mulai tumbuh dalam diri remaja dorongan untuk hidup, kebutuhan akan
adanya teman yang dapat memahami dan menolongnya. Pada masa ini, sebagai masa
mencari sesuatu yang dapat dipandang bernilai pantas dijunjung tinggi dan
dipuja sehingga masa ini disebut masa merindu puja.
Proses
terbentuknya pendirian atau pandangan hidup atau cita-cita hidup dapat dipandang
sebagai penemuan nilai kehidupan. Pertama, karena adanya pedoman, seremaja
merindukan sesuatu yang dianggap bernilai, pantas dipuja walaupun sesuatu yang
dipujanya belum mempunyai bentuk tertentu, bahaka seringkali remaja hanya
mengetahui bahwa dia menginginkan sesuatu tapi tidak mengetahui apa yang
diinginkannya. Kedua, objek pemujaan itu telah menjadi lebih jelas, yaitu
pribadi yang dipandang mendukung nila-nilai tertentu. Pada anak laki-laki
sering aktif meniru, sedangkan anak perempuan kebanyakan pasif, engagumi, dan
memujanya dalam khayalan.
3. Masa remaja akhir
Setelah
remaja dapat menetukan pendirian hidupnya, pada dasarnya telah tercapailah masa
remaja akhir dan telah terpenuhilah tugas-tugas perkembangan masa remaja.
d. Masa Usia kemahasiswaan
Masa usia
mahasiswa sebenarnya berumur 18 samapai 25 tahun. Mereka dapat digolongkan pada
masa dewasa akhir samapi usia dewasa awal atau dewasa madya. Dilahat dari segi
perkembangan, tugas perkembangan pada usia mahasiswa ini ialah pemantapan
pendirian hidup.[6]
C. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
1.
Tugas-tugas perkembangan pada usia bayi dan
kanak-kanak (0,0-6,0)
Tugas-tugas
perkembangan yang harus dikuasai oleh masa bayi dan kanak-kanak awal adalah:
a. Belajar berjalan
Pada usia
sekitar 1 tahun, tulang dan otot-otot bayi telah cukup kuat untuk melakukan
gerakan berjalan. Belajar berjalan terjadi pada usia antara 9-15 bulan, pada
usia ini tulang kaki, otot dan susunan syarafnya telah matang untuk belajar
berjalan.
b. Belajar memakan makanan padat
c. Belajar berbicara
d. Belajar buang air kecil dan buang air
besar
e. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
f. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis
g. Membentuk konsep-konsep(
pengertian) sederhana tentang kenyataan
social dan alam, serta mempersiapkan diri untuk membaca.
h. Belajar mengadakan hubungan emosional
dengan orang tua, saudara, dn orang lain yang dekat dengan baik.
i.
Belajar
membedakan benar dan salah, serta mulai mengembangkan hati nurani.
2.
Tugas-tugas perkembangan pada masa sekolah (0,6-12)
a. Belajar memperoleh keterampilan fisik
untuk melakukan permainan
b. Belajar membentuk sikap yang sehat
terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
c. Belajar menyesuaikan diri (bergaul)
dengan teman-teman sebayanya.
d. Belajar memainkan peranan sesuai dengan
jenis kelaminnya.
e. Belajar keterampilan dasar untuk
membaca, menulis dan berhitung.
f. Belajar mengembangkan konsep
(pengertian) yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
g. Mengembangkan hati nurani, pengertian
moral, dan tata tingkatan nilai.
h. Mengembangkan sikap terhadap kelompok
social dan lembaga.
i.
Belajar
memperoleh kebebasan pribadi.[7]
3.
Tugas-tugas perkembangan masa remaja
a.
Mencapai hubungan yang lebih matang dengan
teman-teman sebaya baik pria dan wanita.
b.
Mencapai peran social pria dan wanita.
c.
Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara
efektif.
d.
Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan
orang dewasa lainnya.
e.
Mencapai kemandirian ekonomi.
f.
Memilih dan mempersiapkan karier (pekerjaan).
g.
Mengembangkan keterampilan intelektual dan
konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara
h.
Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara
social
i.
Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika
sebagai petunjuk/pembimbing dalam bertingkah laku serta mengembangkan ideology.
j.
Belajar mempersiapkan diri untuk perkawinan dan
hidup berkeluarga.
4.
Tugas-tugas perkembangan masa dewasa muda
a. Memilih pasangan hidup
b. Belajar hidup dengan pasangan
c. Memulai hidup berkeluarga
d. Memelihara dsan mendidik anak
e. Mengelola rumah tangga
f. Bertanggung jawab sebagai warga
masyarakat dan warga Negara
g. Menentukan persahaban dalam kelompok
social
5.
Tugas-tugas perkembangan masa dewasa dan usia lanjut
Tugas-tugas
perkembangan masa dewasa adalah sebagai berikut:
a. Memiki tanggub jawab social dan
kenegaraan sebagai orang dewasa.
b. Mengembangkan dan memelihara standar
kehidupan ekonomi.
c. Membimbing anak dan remaja agar menjadi
orang dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia.
d. Mengembangkan kegiatan-kegiatan waktu
senggang sebagai seorang dewasa, hubungan dengan pasangan-pasangan keluarga
lain sebagai pribadi.
e. Menerima dan menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan fisik sebagai orang setengah baya.
f. Menyesuaikan diri dengan kehidupan
sebagai orang tua yang bertambah tua.
Sedangkan
tugas-tugas perkembangan usia lanjut adalah sebagi berikut:
a. Menyesuaikan diri dengan kondisi fisik
dan kesehatan yang semakin menurun.
b. Meyesuaikan diri dengan situasi pension
dan penghasilan yang semakin berkurang.
c. Menyesuaikan diri dengan kematian
pasangan hidup.
d. Membina hubungan dengan sesame usia
lanjut.
e. Memenuhi kewajiban-kewajiban social dan
kenegaraan secara luwes.
f. Kesiapan menghadapi kematian.[8]
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan
adalah perubahan yang sistematis, progresif, dan dan kesinambungan dalam diri
individu sejak lahir hingga akhir hayatnya. Perubahan itu dijalani oleh anak
manusia khususnya sejak lahir hingga mencapai tingkat kematangan dan
kedewasaan.
Tugas-tugas
perkembangan:
Ø
Tugas-tugas perkembangan pada usia bayi dan
kanak-kanak (0,0-6,0)
Ø
Tugas-tugas perkembangan pada masa sekolah (0,6-12)
Ø
Tugas-tugas perkembangan masa remaja
Ø
Tugas-tugas perkembangan masa dewasa muda
Ø
Tugas-tugas perkembangan masa dewasa dan usia lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Rochman
Elfi Yulianti, 2005. Psikologi Perkembangan, STAIN Ponorogo, Yogyakarta.
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja,2004. Remaja Rosda Karya, Bandung.
Ahmadi Abu , Psikologi Perkembangan, 2005. Rineka Cipta, Jakarta.
Danim
Sudarwan , Psikologi Pendidikan,2011. Alfabeta, Bandung.
[1] Sudarwan
Danim, Psikologi Pendidikan,(Bandung:
Alfabeta, 2011), hal. 69.
[2] Abu Ahmadi, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Rineka
Cipta. 2005), hal 28-29.
[3] Elfi Rochmah
Yulianti, Psikologi Perkembangan,
(Yogyakarta: STAIN Ponorogo, 2005), hal. 55.
[4] Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 22.
[5] Abu Ahmadi, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Rineka
Cipta. 2005), hal 33.
[6] Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 23-27.
[7] Ibid Syamsu Yusuf, hal. 67-70.
[8] Elfi Rochmah
Yulianti, Psikologi Perkembangan,
(Yogyakarta: STAIN Ponorogo, 2005), hal.75-84.
No comments:
Post a Comment