Saturday, December 27, 2014

MEDIA PEMBELAJARAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar belakang

Tujuan pendidikan Islam seiring dengan tujuan Allah menciptalkan manusia, yakni untuk mengabdi kepada-Nya. Pengabdian pada Allah sebagai realisasi dari keimanan yang diwijudkan dalam amaliah untuk mencpai derajat orang yang taqwa disisinya,. Kemudian Allah menciptakan manusia sebagai khalifah untuk melaksanakan tugasnya. Khalifah dituntut menjadikan sifat-sifat Allah bagian dari karakteristik keperibadiannya untuk mendukung terwujudnya kemakmuran. Pengabdian dan ketaqwaan kepada Allah merupakan jembatan untuk mencapai kebahagian hidup didunia dan akhirat.

Dalam kaitannya dengan usaha menciptakan suaana yang kondusif itu, alat/media dan materi pendidikan atau pengajaran mempunyai peranan yang sangat penting. Sebab alat/ media dan materi merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indra pendengaran dan pengelihatan. Adanya alat/media dan materi bahkan dapat mempercepat proses pembelajaran murid karena dapat membuat murid lebih capat menanggapi pelajaran. Dengan adanya alat/media maka tradisi lisan dan tulisn dalam proses pembelajaran dapat diperkaya sengan berbagai alat/media pengajaran. Dengan tersedianya alat /media pembelajaran, guru dapat menciptakan berbagai situasi yang berlainan dan menciptakan iklim yang emosional diantara murid-muridnya dalam memahami sebuah materi.

Bahkan alat/media pengajaran dalam meningkatkan pemahaman materi ini selanjutnya membantu guru-guru membawa dunia kedalam kelas. Dengan demikian ide y;ang abstrak dan samara-samar sifatnya menjadi konkret dan mudah dimengerti murid.


B.        Rumusan Masalah

Dari latarbelakang diatas,. kami merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan alat/media pembelajaran ? 
2. Apa saja ruang lingkup dan fungsi alat/ media pembelajaran dalam pendidikan ?
3. Bagaimana kedudukan alat/media dalam pendidikan ?
4. apa saja cirri-ciri dan manfaat media pembelajaran ?

C.    Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui pengertian alat/media,ruang  lingkup media pembelajaran,fungsi alat/media serta jenis alat/media, kedudukan, cirri-ciri dan manfaat alat/ media pembelajaran dalam pendidikan Islam.





BAB II
PENBAHASAN


A.                Pengertian Media Pembelajaran 

         Kata media pembelajaran berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media perantara(
وسائل) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan alatalat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.[1]
Menurut Oemar Hamalik media pembelajaran adalah Alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.[2]

Dalam penelitian kali ini peneliti lebih cenderung menggunakan definisi media pembelajaran dari Oemar Hamalik dengan alasan bahwa cakupannya lebih luas, tidak hanya dibatasi sebagai alat tetapi juga teknik dan metode sehingga dapat mencakup definisi dari para  ahli pendidikan lainnya.

Dari beberapa literature, tidak terdapat perbedaan pengertian antara alat dan media pendidikan, Zakiah Darajat menyebutkan pengertian alat pendidikan sama dengan media pendidikan sebagai sarana pendidikan. Alat berarti barang sesuatu yang dipakai untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan media berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak dari medium yang secara hafifah berarti perantara atau pengantar. Dalam hal ini batasan makna media pendidikan dirumuskan pada beberapa batasan. Diantaranya, Gegne menyebutkan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar.

Sementara Brigs mendefinisikan media sebagai salah satu bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dari dua definisi mengacu pada penggunaan alat yang berupa benda untuk membantu proses penyampaian pesan

Selanjutnya yang dimaksud dengan alat/media pendidikan Islam disini adalah jalan atau cara yang dapat ditempuh unuk menya,paikan bahan atau materi pendidikan Islam kepada anak didik agar terwujud keperibadian muslim.
Alat pendidikan Islam yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencpai tujuan pendidikan Islam,dengan demikian maka alat ini mencangkup apa saja yang sfapat digunakan dan mempunyai peranan penting sebab alat/media dapat digunakan utuk menuntun atau membumbing anak dalalm masa pertumbuhannya agar kelak menjadi kepribadian muslimyang diridhoi oleh Allah.
Media pembelajaran merupakan media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media pembelajaran dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa. Jika media pembelajaran didesain dan dikembangkan secara baik, maka peran guru  dapat diperankan oleh media pembelajaran meskipun tanpa keberadaan guru.

Keberadaan media pembelajaran akan menjadikan materi pembelajaran yang bersifat abstrak menjadi lebih konkrit. Siswa menjadi aktif dan memperoleh pengalaman langsung melalui media pembelajaran.

Secara garis besar pengertian media pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sebagai perantara atau pengantar, alat bantu mengajar, sarana pembawa/penyalur pesan, sumber belajar, dan alat perangsang siswa agar pembelajaran menjadi lebih konkrit dan siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsangpikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar yang efektif dan efisien.

B.              Ruang lingkup media pembelajaran

Dalam melaksanakan tugasnya, guru (pengajar) diharapkan dapat menggunakan alat atau bahan pendukung proses pembelajaran, dari alat yang sederhana sampai alat yang canggih (sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman). Bahkan mungkin lebih dari itu, guru diharapkan mampu mengembangkan keterampilan membuat media pembelajarannya sendiri. Oleh karena itu, guru (pengajar) harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi (Hamalik, 1994):
(i)                 media sebagai alat komunikasi agar lebih mengefektifkan proses belajar mengajar;
(ii)               fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
(iii)             hubugan antara metode mengajar dengan media yang digunakan;
(iv)             nilai atau manfaat media dalam pengajaran;
(v)               pemilihan dan penggunaan media pembelajaran;
(vi)             berbagai jenis alat dan teknik media pembelajaran; dan
(vii)           usaha inovasi dalam pengadaan media pembelajaran.

Berdasarkan deskripsi di atas, maka media adalah bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan dari proses pembelajaran, terutama untuk mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri. Oleh karena itu, lebih jauh perlu dibahas tentang arti, posisi, fungsi, klasifikasi, dan karakteristik beberapa jenis media, untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman sebelum menggunakan atau mungkin memproduksi media pembelajaran.

C.                  Fungsi Alat/Media Pendidikan

Abu Bakar Muhammad berpendapat bahwa kegunan alat/media pendidikan itu adalah;
a.       mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dan memperjelasmateri pelajaran yang sulit.
b.       mampu mempermudah pemahaman dan menjadikan pelajaran lebih hidup
                          ( menarik)
c.       merangsang anak untuk bekerja dan menggerakan naluri kecintaan, melatih belajar dan menimbulkan kemauan keras untuk mempelajari sesuatu.
d.       membantu pembentukan kebiasaan, melahirkan pendapat memperhatikan dan memikirkan suatu pelajaran
e.       menimbulkan kekuatan perhatian ( ingatan), mempertajam indra memperhalus perasaan dan cepat belajar.[3]
Sebagai alat bantu, media berfungsi melicinkan jalan  untuk mencapai tujuan pembelajaran (Ramayulis 2002, hlm. 190).Sebagai pelicin jalan mencapai tujuan pembelajaran media harus mampu menyampaikan pesan dari guru kepada siswa.Harus di ingat bahwa pembelajaran  merupa-kan proses komunikasi antara guru dan siswa. Dalam proses komunikasi haruada pesan yang disampaikan, pesan dalam hal ini berupa materi pembelajaran. Pesan harus disampaikan dengan media yang cocok dan kreatif, sehingga siswa akan terangsang untuk mengikuti proses pembelajaran dengan serius dan aktif.
Fungsi media pembelajaran Pendidikan Agama Islam antara lain: memperlancar interaksi antara guru dan siswa, serta perangsang pembelajaran.

D.                Kedudukan media pembelajaran

Dalam proses belajar-mengajar media pembelajaran memiliki kedudukan diantaranya sebagai berikut:
a. Alat untuk memperjelas bahan pengajaran pada saat pengajar menyampaikan pelajaran.
Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran khususnya dalam kedudukannya seperti halnya diatas jelas telah memberikan manfaat besar bagi anak didik. Disatu pihak akan memudahkan dalam memahami materi pelajaran yang sedang diajarkan karena siswa secara langsung dapat berinteraksi dengan objek yang menjadi bahan kajian. Sedangkan dipihak lain, penggunaan media pengajaran dapat mewakili sesuatu yang tidak dapat disampaikan guru melalui komunikasi verbal, sehingga kesulitan siswa memahami konsep dan prinsip tertentu dapat diatasi. Bahka dengan kehadiran media diakui dapat melahirkan umpan balik yang baik dari siswa.

b.Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh siswa dalam proses belajarnyadan pengajar bisa menempatkan media sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi belajar siswa.
Penggunaan media pengajaran dalam pembelajaran khususnya pada materi pelajaran  yang bersifat abstrak yang sukar dicerna  dan dipahami oleh setiap siswa terutama materi pelajaran yang rumit dan kompleks sangat perlu dilakukan. Hal ini terkait  dengan materi pelajaran   yang di dalamnya terdapat sejumlah konsep-konsep yang masih bersifat abstrak,   misalnya untuk-menjelaskan sistem peredaran darah  pada manusia, proses terjadinya hujan, proses terjadinya gerhana matahari, dan lain-lain. Di mana kadang-kadang untuk menjelaskan  dan menggambarkannya melalui kata-kata sangat sulit, siswa pun sulit untuk memahaminya. Dengan media pengajaran seperti itulah kemudian guru memberi waktu pada siswanya untuk memecahkan masalah yang ia lihat berdasarkan teori yang ada. Oleh karena itu, media berkedudukan sebagai sarana yang dipergunakan agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, memperdekat dan memperlancar jalan kearah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

c.Sumber belajar bagi siswa
Artinya media tersebut berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para siswa baik secara individual maupun kelompok.

d.Alat untuk mempertinggi proses interaksi guru sisw, dan interaksi siswa dengan lingkungan sehingga mempertinggi kualitas proses belajar-mengajar
Tiap-tiap siswa mempunyai kemampuan indera yang tidak sama, baik pendengaran maupun penglihatan. Demikian  juga kemampuan dalam berbicara. Ada siswa yang lebih suka/senang  membaca, ada yang lebih suka mendengarkan dulu baru membaca, dan begitu pun sebaliknya. Dengan kehadiran media pengajaran, kelemahan indera yang dimiliki  tiap siswa dapat diatasi. Misalnya, guru dapat memulai pelajaran dengan metode ceramah kemudian dilanjutkan dengan memperlihatkan/ memberikan contoh konkrit. Dengan cara seperti ini dapat memberikan stimulus terhadap indera siswa.  Dan dengan begitu akan terbangun pula interaksi guru dan siswa dengan lingkungannya.
                       


E.                 Ciri-Ciri Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

Gerlach dan Ely sebagaimana dikutip oleh Arsyad (2011, hlm. 12-14) mengemukakan tiga ciri media, yaitu: ciri fiksatif (fixative property), ciri manipulatif (manipulative property), dan ciri distributif (distributive property).
Sebuah media pembelajaran dikatakan memiliki ciri fiksatif apabila media pembelajaran tersebut mampu merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.
Media pembelajaran dikatakan memiliki ciri manipulatif apabila media pembelajaran tersebut mampu mentransformasi suatu kejadian atau objek. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar. Kemampuan media dari ciri manipulatif memerlukan perhatian sungguh-sungguh karena apabila terjadi kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian atau pemotongan bagian-bagian yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang tentu saja akan membingungkan dan bahkan menyesatkan sehingga dapat mengubah sikap mereka kearah yang tidak diinginkan.[4]

Media pembelajaran dikatakan memiliki ciri distributif apabila suatu objek atau kejadian mampu ditransformasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadin tersebut.

F.                 Manfaat Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

Bahri Djamarah (2002, hlm.138) menyebutkan bahwa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran, yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Ramayulis (2002, hlm. 190) menyebutkan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media akan mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.

Media pembelajaran Pendidikan Agama Islam sangat bermanfaat dalam proses belajar mengajar. Beberapa manfaat tersebut antara lain: penyeragamanan penyampaian materi, materi lebih jelas dan menarik, pembelajaran lebih interaktif, efisiensi waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil pembelajaran, pembelajaran dapat dilakukan kapanpun dan di manapun, menumbuhkan sikap positif dalam belajar, pembelajaran lebih bervariasi, dan siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar.[5]



BAB III
PENUTUP

A.                kesimpulan

Dalam pendidikan Islam alat/media yang berupa benda perlu dikembangkan. Alat/media yang berupa non-benda juga perlu mendapat perhatian Zakiah Darajat menyebutkan pengertian alat pendidikan sama dengan media pendidikan sebagai sarana pendidikan. Adapun Sutari Imam Barnadib mengemukakan bahwa alat pendidikan ialah tindakan atau perbutan atau situasi atau benda yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan ternyata mencangkup pengertian yang luas. Yang termasuk didalamnya berupa benda, seperti kelas, perlengkapan belajar dan yang sejenisnya. Alat ini disebut juga dengan alat peraga.

Sedangkan yang merupakan alat bukan benda ialah dapat berupa situasi pergaulan bimbingan perintah, ganjaran teguran, anjuran serta tugas ancaman maupun hukuman.

Dengan demikian apabila pendidikan Islam memanfaatkan alat/media pengajaran tersebut secara optimal, maka peserta didik akan memiliki pemahaman yang bagus terhadap materi yang disampaiakan. Serta meningkatkan morasl dan akhlak yang baik dengan memperhatikan penggunaan alat/media pengajaran tersebut akan mampu tercapainya tujuan pendidikan islam yang efektif.




[1] Azhar Arsyad, Media Pengajaran (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 1997), hal. 3


[2] Oemar Hamalik, Media Pendidikan (Bandung : Citra Aditya, 1989), hal. 12.


[3] Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung : Pustaka Setia, 1996. h : 123
[4] Azhar Rasyad, Media Pengajaran (Jakarta:RajaGrafindo Persada, 1997), hal. 26-27.


[5] Ibid 15

No comments: